BEM UI Gelar Demo 9 September di DPR Siang Ini, Tagih 17+8

Berita51 Views

BEM UI Gelar Demo 9 September di DPR Siang Ini, Tagih 17+8 Aksi demonstrasi kembali digelar oleh Badan Eksekutif Mahasiswa Universitas Indonesia (BEM UI). Pada 9 September siang ini, ribuan mahasiswa bergerak menuju Gedung DPR RI dengan membawa 17+8 tuntutan rakyat yang mereka klaim sebagai bentuk suara masyarakat yang belum juga didengar pemerintah maupun legislatif.

Kehadiran mahasiswa di Senayan ini mendapat perhatian publik karena bertepatan dengan momentum meningkatnya tensi politik dan berbagai kebijakan kontroversial yang menuai protes. BEM UI menegaskan bahwa aksi ini adalah panggilan moral untuk menjaga demokrasi dan hak-hak rakyat.

Latar Belakang Aksi Gelar Demo

Demo yang digelar BEM UI bukanlah kali pertama. Sejak beberapa tahun terakhir, organisasi mahasiswa ini dikenal lantang mengkritisi kebijakan pemerintah.

Kritik Terhadap Kebijakan Kontroversial

BEM UI menyebut bahwa beberapa kebijakan pemerintah tidak berpihak pada rakyat kecil. Mulai dari masalah harga kebutuhan pokok, kebebasan berekspresi, hingga regulasi lingkungan yang dianggap merugikan masyarakat.

Bentuk Solidaritas dengan Rakyat

Menurut BEM UI, aksi ini adalah bentuk solidaritas mahasiswa terhadap suara rakyat yang kerap terabaikan. Mereka menyebut mahasiswa tidak hanya belajar di kelas, tetapi juga bertanggung jawab untuk menjaga nurani bangsa.

Isi 17+8 Tuntutan Rakyat

Tuntutan yang dibawa mahasiswa pada demo kali ini berjumlah 25 poin, terbagi atas 17 tuntutan utama dan 8 tuntutan tambahan.

17 Tuntutan Utama

Tuntutan utama mencakup stabilisasi harga kebutuhan pokok, pemberantasan korupsi, penegakan hukum yang adil, serta jaminan pendidikan dan kesehatan yang lebih merata.

8 Tuntutan Tambahan

Tambahan delapan poin menyoroti isu kebebasan pers, transparansi DPR dalam pembahasan undang-undang, hingga penghentian kriminalisasi terhadap aktivis.

Simbol Gerakan Moral

Dengan membawa 17+8 tuntutan ini, BEM UI ingin menunjukkan bahwa mahasiswa tetap konsisten menjadi pengingat bagi pemerintah, agar tidak lupa terhadap janji-janji politik.

“Menurut saya, 17+8 tuntutan rakyat ini adalah refleksi keresahan yang nyata. Mahasiswa hanya menjadi corong, sementara inti dari tuntutan ini adalah suara masyarakat yang selama ini terpinggirkan.”

Jalannya Aksi Gelar Demo di DPR

Ribuan mahasiswa mulai berkumpul sejak pagi hari di sekitar kawasan UI Salemba dan Depok, lalu bergerak menuju Gedung DPR RI di Senayan.

Orasi di Depan Gedung DPR

Di depan Gedung DPR, para mahasiswa menyampaikan orasi yang menekankan pentingnya keadilan sosial dan penegakan hukum tanpa pandang bulu. Spanduk dan poster berisi tuntutan rakyat terbentang di sepanjang jalan utama.

Aksi Simbolis Gelar Demo

Selain orasi, mahasiswa juga melakukan aksi teatrikal yang menggambarkan kondisi rakyat tertindas akibat kebijakan yang tidak adil. Aksi ini mendapat perhatian masyarakat yang melintas.

Reaksi dari Aparat dan DPR

Demo mahasiswa tentu tidak lepas dari pengawasan aparat kepolisian yang berjaga di sekitar lokasi.

Pengamanan Ketat

Ratusan personel kepolisian diturunkan untuk memastikan aksi berlangsung tertib. Sejauh ini, suasana relatif kondusif meski massa cukup padat.

Gelar Demo Tanggapan Awal DPR

Beberapa anggota DPR mengaku terbuka untuk berdialog dengan perwakilan mahasiswa. Namun, BEM UI menegaskan mereka hanya ingin kepastian tindak lanjut atas 17+8 tuntutan, bukan sekadar janji kosong.

Gelar Demo Makna Aksi bagi Demokrasi

Demo BEM UI 9 September ini tidak hanya dipandang sebagai aksi rutin, melainkan juga pengingat pentingnya ruang demokrasi di Indonesia.

Mahasiswa Sebagai Kontrol Sosial

Mahasiswa selalu punya peran historis dalam mengawal perjalanan bangsa. Dari masa Orde Baru hingga Reformasi, suara mahasiswa sering menjadi pemicu perubahan besar.

Menjaga Kepercayaan Publik

Jika aspirasi rakyat tidak ditanggapi, krisis kepercayaan terhadap pemerintah dan DPR bisa semakin membesar. Aksi mahasiswa ini bisa menjadi alarm agar penguasa lebih peka terhadap suara rakyat.

“Saya menilai, aksi mahasiswa seperti ini adalah vitamin bagi demokrasi. Tanpa kritik, kekuasaan bisa menjadi terlalu nyaman dan lupa pada rakyat yang diwakilinya.”

Harapan ke Depan Gelar Demo

Dengan aksi ini, BEM UI berharap pemerintah dan DPR benar-benar mendengar aspirasi rakyat, bukan hanya mencatat tuntutan tanpa tindak lanjut.

Dialog yang Substantif

Mahasiswa mendorong adanya dialog terbuka yang membahas solusi nyata, bukan sekadar seremonial pertemuan.

Konsistensi Gerakan Mahasiswa

BEM UI menegaskan bahwa mereka akan terus mengawal isu ini hingga ada langkah konkret dari pemerintah dan legislatif.

Gelar Demo Menegaskan Peran Historisnya

Aksi BEM UI di depan DPR pada 9 September siang ini menjadi momentum penting untuk mengingatkan penguasa tentang tanggung jawabnya. Dengan membawa 17+8 tuntutan rakyat, mahasiswa kembali menegaskan peran historisnya sebagai penjaga nurani bangsa. Kini bola ada di tangan pemerintah dan DPR, apakah mereka benar-benar mau mendengarkan suara rakyat atau hanya menambah daftar panjang janji yang tertunda.

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *