Mencicipi Bubur Peca di Masjid Tertua Samarinda Kuliner Khas Samarinda – Setiap daerah di Indonesia memiliki hidangan khas yang selalu hadir selama bulan Ramadan. Di Samarinda, salah satu kuliner yang menjadi tradisi berbuka puasa adalah Bubur Peca. Sajian khas ini tidak hanya mengenyangkan, tetapi juga menyimpan nilai sejarah dan budaya yang mendalam.
Salah satu tempat terbaik untuk menikmati Bubur Peca adalah di Masjid Shiratal Mustaqim, yang merupakan masjid tertua di Samarinda. Masjid ini selalu ramai dikunjungi oleh masyarakat yang ingin mencicipi hidangan khas Ramadan yang telah diwariskan secara turun-temurun.
Sejarah Bubur Peca di Masjid Shiratal Mustaqim
Warisan Kuliner dari Zaman Kesultanan Kutai
Masjid Shiratal Mustaqim berdiri sejak tahun 1881, menjadikannya masjid tertua di Samarinda. Sejak dahulu, Bubur Peca telah menjadi bagian dari tradisi berbuka puasa di masjid ini, yang diyakini berasal dari pengaruh Kesultanan Kutai.
🍚 Mengapa Bubur Peca begitu istimewa?
- Bubur ini merupakan hidangan berbuka yang diwariskan secara turun-temurun.
- Dibagikan secara gratis kepada jamaah dan masyarakat sekitar masjid.
- Melambangkan kebersamaan dan nilai sosial dalam budaya masyarakat Samarinda.
Setiap bulan Ramadan, puluhan relawan berkumpul di Masjid Shiratal Mustaqim untuk memasak dan membagikan Bubur Peca kepada masyarakat. Tradisi ini menjadi salah satu bentuk sedekah dan solidaritas yang terus dilestarikan.
Apa Itu Bubur Peca?
Bubur Peca adalah bubur gurih berbahan dasar beras, yang disajikan dengan berbagai lauk dan bumbu khas. Sekilas, hidangan ini mirip dengan bubur ayam, tetapi memiliki cita rasa yang lebih kaya dan khas.
🥣 Ciri Khas Bubur Peca:
- Menggunakan santan sebagai bahan utama, memberikan rasa gurih yang khas.
- Dilengkapi dengan kacang tanah goreng, ikan asin, telur rebus, dan bawang goreng.
- Disajikan dengan tambahan sambal dan rempah-rempah, memberikan sensasi pedas dan hangat.
- Kadang ditambahkan serundeng kelapa untuk memberikan aroma khas.
Resep dan Cara Membuat Bubur Peca
Bagi yang ingin mencoba memasak Bubur Peca di rumah, berikut adalah resep lengkapnya:
Bahan-Bahan:
200 gram beras, cuci bersih
750 ml air
200 ml santan kental
2 lembar daun salam
1 batang serai, memarkan
1 sendok teh garam
1/2 sendok teh merica bubuk
2 lembar daun pandan (opsional, untuk aroma lebih harum)
Pelengkap:
Kacang tanah goreng
Ikan asin goreng
Telur rebus
Bawang goreng
Sambal dan irisan daun bawang
Cara Membuat:
- Rebus beras dengan air dan daun salam hingga setengah matang.
- Tambahkan santan, serai, garam, dan merica, lalu aduk perlahan agar santan tidak pecah.
- Masak dengan api kecil hingga bubur mengental dan matang sempurna.
- Sajikan dalam mangkuk dan tambahkan pelengkap seperti kacang tanah, ikan asin, telur, dan bawang goreng.
- Hidangkan hangat dengan sambal dan serundeng kelapa untuk cita rasa lebih kaya.
Tradisi Berbuka Puasa dengan Bubur Peca
Di Samarinda, Bubur Peca bukan hanya makanan, tetapi juga simbol kebersamaan. Tradisi ini menjadi momen di mana masyarakat berkumpul di masjid, berbagi makanan, dan mempererat hubungan sosial.
🌙 Keunikan tradisi Bubur Peca di Masjid Shiratal Mustaqim:
- Dibagikan secara gratis kepada jamaah yang berbuka puasa.
- Dibuat dalam jumlah besar oleh relawan sejak sore hari.
- Mencerminkan semangat gotong royong dan kepedulian sosial.
Setiap tahunnya, ratusan porsi Bubur Peca disiapkan untuk berbuka puasa di masjid ini. Banyak warga Samarinda, baik tua maupun muda, datang ke masjid bukan hanya untuk beribadah, tetapi juga untuk menikmati hidangan khas ini.
Kenapa Bubur Peca Banyak Diburu Saat Ramadan?
Bubur Peca menjadi hidangan yang sangat populer selama Ramadan karena beberapa alasan utama:
Menghangatkan tubuh setelah seharian berpuasa. Mudah dicerna, cocok sebagai makanan pertama saat berbuka. Memiliki nilai budaya dan sejarah yang kuat di Samarinda. Rasanya lezat dan bisa dikombinasikan dengan berbagai lauk.
Selain itu, karena jarang ditemukan di luar bulan Ramadan, masyarakat Samarinda selalu antusias menyantap Bubur Peca setiap tahunnya.
Mencicipi Bubur Peca, Kuliner Ramadan yang Penuh Makna
Bubur Peca bukan sekadar makanan berbuka puasa, tetapi juga bagian dari warisan budaya dan tradisi Islam di Samarinda. Hidangan ini telah diwariskan dari generasi ke generasi dan tetap menjadi bagian penting dari kehidupan masyarakat setempat.
📌 Ringkasan Fakta Bubur Peca: ✅ Makanan khas Samarinda yang selalu hadir selama bulan Ramadan.
Berasal dari tradisi Kesultanan Kutai dan diwariskan di Masjid Shiratal Mustaqim.
Dibagikan gratis di masjid sebagai bentuk sedekah dan kebersamaan.
Disajikan dengan ikan asin, kacang tanah, dan sambal untuk rasa yang khas.
Bagi yang ingin merasakan kekayaan rasa dan tradisi Samarinda, mencicipi Bubur Peca saat Ramadan adalah pengalaman yang tak boleh dilewatkan. 🌙🥣